Selamatkan Anak-anak PAUD Dalam Tank Yang Tenggelam Dan Akhirnya Ia Meninggal! Inilah Pratu Rendy, Keluarga Sempat Rasakan Firasat Ini Sebelum Ia Meninggal!

Seorang perwira TNI bernama Pratu Randi meninggal karena kelelahan menyelamatkan siswa PAUD yang terperangkap di dalam mobil tank yang tenggelam di sungai Bogowonto, Purworejo.
Karena kelelahan, Pratu Randi pun ikut terseret arus sungai.
Berikut 5 fakta tentara yang selamatkan siswa dari tang tenggelam hingga meninggal dunia!
1. Keluarga Tak Percaya Randi Meninggal Dunia
Keluarga di Sumedang tak percaya ketika pertama kali mendapatkan kabar Randi meninggal dunia.
Paman korban, Cucu Suhendar, mengatakan bahwa keluarga sempat tak percaya.
Keluarga sangat terpukul atas kabar duka tersebut.
"Dia (almarhum) baru pulang dari Poso, masih cuti, dan baru kembali ke Jawa, tahu-tahu ada kabar begini, katanya tenggelam," ujar Cucu Suhendar.
2. Dari Keluarga Sederhana
Orangtua Randi, Eman Sumantara dan Oneng Rohaeni merupakan buruk pabrik di Kampung Cisempur, Desa Cisempur, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang.
Kendati demikian keluarga sederhana Randi mampu mengantarkannya menjadi seorang tentara.
3. Cita-cita Sejak SMA
Anggota Yonif Mekanis Raider 412/BES/6/2 Kostrad itu sendiri sudah memiliki cita-cita menjadi tentara sejak sekolah.
Seperti yang diungkapkan paman korban, Cucu Suhendar, keponakannya itu tak pernah kecil hati.
Meski berasal dari keluarga sederhana, Randi terus bertekat mewujudkan mimpinya menjadi seorang tentara.
"Dari kelas 2 SMA itu dia sudah sering lari, persiapan fisik, biar siap saat tes katanya," ujar Cucu Suhendar.
4. Sempat Tak Diizinkan Jadi Tentara
Ayah Rendi, Eman bahkan sempat tak mengizinkan putranya menjadi tentara.
Tapi pada akhirnya Randi meminta Cucu untuk membantunya membujuk sang ayah agar diberi restu.
5. Kejadian Aneh Sebelum Randi Tewas
Kejadian aneh dirasakan keluarga Rendi sebelum insiden nahas itu.
Sebelum peristiwa nahas itu, Cucu mengaku merasakan keanehan.
Kala itu ada suara seseorang memanggilnya dan mengentuk pintu rumah tapi tak ada siapa-siapa.
Panggilan akrab itu persis panggilan Rendi untuk Cucu.
"Tidak tahu kalau itu pertanda atau bukan, hanya saja tiga hari lalu ada yang mengetuk pintu rumah saya dan bilang 'Mang' tapi saat dibuka tidak ada siapa-siapa," ujar Cucu Suhendar.

Keluarga Rendi berusaha untuk mengiklaskan kepergian putra kebanggan mereka tersebut.
Seperti dilansir Tribunstyle.com dari Tribunnews.com, Sabtu (10/3/2018), kejadian berawal pada pukul 08.00 WIB.
Saat itu PAUD dan TK Sundurjan Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo sedang melaksanakan kegiatan outbond di Yonif 412/BES.
Di sana siswa melaksanakan simulasi naik helikopter dengan siswi TK dan PAUD lainnya.
Seelah selesai mereka diajak turun ke lapangan HR Yonif 412.
Oleh personil Yonif 412, siswa-siswa di perkenalkan lintasan HR sampai di jembatan timbang.
Setelah itu para siswa diajak ke garasi tank dan dikenalkan dengan tank M113.
Kendaraan ini sebenarnya bukan tank tapi pengangkut personel yang disebut kendaraan tempur.
Para siswa kemudian diajak naik kendaraan tempur ke sungai.
Siswa diangkut menggunakan tiga unit tank.
Di mana satu tank dinaiki sekitar 20 penumpang siswa TK dan PAUD.
Putaran pertama, tiga tank berjalan mulus.
Tapi pada putaran kedua, satu tank kena musibah.
Tank tersebut terhelincir dan tenggelam.
Sedangkan dua tank lainnya selamat.
Melihat tank tenggelam beberapa personel 412 yang bertugas sedang di tempat kejadian langsung menolong.
Dalam tank ada penumpang 5 personel TNI, satu guru, dan 16 anak.
Satu personel TNI atas nama Pratu Randi Suryadi dan kepala PAUD mendampingi siswa Iswandari dinyatakan meninggal dunia dalam insiden ini.
Turut berduka cita sedalam-dalamnya untuk keluarga Pradu Randi!
Sumber: tribunnews

Subscribe to receive free email updates: